6 Oktober 2021

Sekolah Ramah Anak: Pengertian, Keuntungan, dan Contoh Sekolahnya

Saat anak akan memasuki usia sekolah, orang tua sering kali merasa cemas tentang sekolah seperti apa yang mereka harus pilih untuk anak-anaknya. Semua orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk sang buah hati, begitu juga dengan urusan belajar-mengajar dan memilih sekolah. 

Di sisi lain, sekolah menjadi rumah kedua bagi anak-anak. Ini karena mereka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar dan bersosialisasi di sekolah. Oleh sebab itu, biasanya orang tua akan sangat berhati-hati ketika memilihkan sekolah yang ideal bagi anak-anak mereka.

Salah satu sekolah yang dapat menjadi pilihan ideal dan aman bagi anak-anak adalah Sekolah Ramah Anak (SRA) atau Child-Friendly School (CSF) model.

Menurut UNICEF, Child-Friendly School adalah lembaga pendidikan yang bersifat inklusif, protektif, dan sehat untuk semua anak tanpa memandang latar belakang sosial, etnis, jenis kelamin, dan tingkat kemampuan anak. 

Model CSF ini kemudian dikembangkan di Indonesia menjadi program Sekolah Ramah Anak. Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (KemenPPPA), definisi Sekolah Ramah Anak adalah:

“Satuan pendidikan formal, non-formal, dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan.”

Tujuan dari program SRA ini sendiri adalah untuk memenuhi, menjamin, dan melindungi hak anak, serta memastikan bahwa lembaga pendidikan dapat mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan anak.

Selain itu, Sekolah Ramah Anak juga bertujuan untuk mempersiapkan anak menjadi seseorang yang bertanggung jawab kepada kehidupan yang toleran, saling menghormati, dan dapat bekerja sama guna melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, emosional, serta spiritual.

Baca Juga: Cara Memilih Sekolah Dasar Terbaik untuk Anak

Keuntungan Menyekolahkan Anak di Sekolah Ramah Anak

Sama halnya seperti sekolah dan lembaga pendidikan pada umumnya, Sekolah Ramah Anak berfungsi untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang ilmu pendidikan dan ilmu sosial.

Lalu, apa bedanya Sekolah Ramah Anak dan sekolah lainnya? Apa keuntungan menyekolahkan anak di Sekolah Ramah Anak?

Program SRA akan membantu menggerakkan sistem pendidikan sekolah menuju standar mutu yang progresif, memerhatikan unsur-unsur yang berkaitan dengan hak-hak dan kesejahteraan anak, serta meningkatkan mutu pengajaran dan fungsi sekolah.

Standar kualitas ini kemudian akan membantu anak-anak untuk membuat pengalaman sekolah mereka menjadi lebih nyaman, aman, dan dapat membantu mengembangkan potensi penuh tiap anak dengan bantuan, dukungan, serta dorongan dari para guru.

Dengan demikian, menyekolahkan anak di Sekolah Ramah Anak tidak hanya dapat membantu anak untuk belajar tentang ilmu-ilmu pendidikan, namun juga dapat mengembangkan potensi, emosional, dan spiritual pada anak. 

Baca Juga: Menghilangkan Budaya Mencontek dengan Bantuan Teknologi Pendidikan

Syarat-syarat Sekolah Ramah Anak

Tidak semua sekolah atau lembaga pendidikan dapat memenuhi persyaratan program SRA. Untuk itu, sekolah atau lembaga pendidikan harus memenuhi persyaratan serta memiliki prinsip-prinsip Sekolah Ramah Anak.

Berikut adalah beberapa prinsip dasar Sekolah Ramah Anak yang dapat menentukan apakah lembaga pendidikan tersebut aman, inklusif, dan efektif untuk pembelajaran anak:

  1. Secara Proaktif Mencari Anak

Prinsip ini berfungsi untuk mengidentifikasi anak-anak yang dikecualikan atau mengalami marginalisasi dalam pendidikan dan membantu mereka untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. 

Selain itu, SRA juga perlu mendemonstrasikan, mempromosikan, dan membantu memantau hak serta kesejahteraan semua anak di masyarakat agar terjamin.

  1. Berpusat pada Anak

SRA harus bertindak berdasarkan kepentingan terbaik setiap anak. Untuk itu, semua orang dewasa yang berada di sekolah harus membantu anak-anak untuk mengembangkan potensi penuh mereka dan memperhatikan kesehatan, status gizi, kesejahteraan, serta keselamatan setiap anak. 

SRA juga harus peduli dengan kehidupan siswanya di luar sekolah dan hal-hal yang terjadi di keluarga atau masyarakat.

  1. Inklusif

Dalam hal ini sekolah harus memiliki lingkungan yang inklusif, di mana para guru dan staf sekolah dalam keadaan apapun tidak boleh melakukan diskriminasi, pengecualian, dan membuat stereotip kepada anak-anak berdasarkan perbedaan yang mereka miliki. 

Selain itu, sekolah juga harus responsif terhadap keragaman dengan cara menyediakan kebutuhan anak-anak berdasarkan kelas sosial, jenis kelamin, etnis, dan tingkat kemampuan mereka.

  1. Efektif

SRA harus menyedikan pendidikan yang efektif dan berkualitas tinggi, di mana proses pembelajarannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan, gaya belajar, dan kemampuan setiap anak. 

Metode pembelajaran yang diberikan juga harus kooperatif, aktif, dan demokratis. Ini bertujuan untuk membantu anak-anak saat belajar dan mengajari mereka teknik belajar yang efektif dan bermanfaat.

  1. Memiliki Lingkungan Protektif, Aman, dan Sehat

Semua guru dan staf yang bekerja di sekolah bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi seluruh siswanya. 

Dalam hal ini, SRA perlu memastikan adanya kebijakan tentang kesehatan dan keamanan para siswa, seperti tidak mengonsumsi zat terlarang, tidak melakukan pelecehan, dan tidak melakukan perundungan. 

Anak-anak harus dilindungi dari segala jenis bahaya dan pelecehan yang mungkin saja terjadi. Dengan demikian, konseling menjadi salah satu hal yang perlu diberikan dan diperhatikan untuk tiap anak.

  1. Kesetaraan Gender

Kesetaraan gender harus dipromosikan dan didorong di dalam sekolah dengan menyediakan lingkungan yang aman tanpa adanya kekerasan untuk semua anak.

Untuk itu, segala jenis stereotip berbasis gender harus dihilangkan. Semua fasilitas dan buku pelajaran yang ada di SRA harus ramah perempuan. Segala bentuk normalisasi kekerasan yang terjadi di antara anak laki-laki juga harus dihentikan.

  1. Melibatkan Anak, Keluarga, dan Masyarakat

SRA harus mempromosikan partisipasi anak-anak dalam semua aspek kehidupan sekolah, serta membantu anak-anak untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang tua dan keluarga mereka.

Selain itu, sekolah juga perlu mendorong anak-anak untuk mengambil bagian mereka dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga: Model Pembelajaran Jigsaw dan Keuntungan Menerapkannya

Contoh Sekolah Ramah Anak di Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (KemenPPPA) per Februari 2020 ada 36.766 Sekolah Ramah Anak yang tersebar di berbagai provinsi dan kota yang ada di Indonesia. Jenjang sekolahnya pun sangat beragam, mulai dari PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTS, hingga SMA/SMK/MTS.

Berikut adalah beberapa sekolah ramah anak yang ada di Indonesia berdasarkan data KemenPPPA per Februari 2020:

SRA di Provinsi Jawa Barat

  • SDN Angkasa 03, Bandung
  • SD Pangudi Luhur Bernadus, Bekasi
  • SDN Pajelaran 01 Cibinong, Bogor
  • SDN 2 Bobos, Cirebon
  • SDN 3 Sukamaju, Garut

SRA di Provinsi Jawa Tengah

  • SDN 1 Sambi, Boyolali
  • SD Islam Al-Azhar 53, Brebes
  • SDN Bintoro 5, Demak
  • SDN 1 Barepan, Klaten
  • SDN Pakunden, Semarang

SRA di Provinsi Jawa Timur

  • SD Islam Babadan, Blitar
  • SDN 1 Menganti, Gresik
  • SD Katolik Wijana, Jombang
  • MI Islam, Lamongan
  • SDN Beji 1, Pasuruan

SRA di Banten

  • SDN Kebon Dalem, Cilegon
  • SD Cikal Serpong, Tangerang Selatan
  • SDS Sekolah Alam Bintaro, Tangerang Selatan
  • SDN Bonisari 1, Tangerang
  • SDN Cikuya 2, Tangerang

SRA di Sumatera Barat

  • SDN 01 Matua, Agam
  • SDN 01 Pulai Anak Air, Bukittinggi
  • SDN Dian Andalas, Padang
  • SDN 13 Ganting, Padangpanjang
  • MIN Punggung Ladiang, Pariaman

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya