20 Juni 2021

Cara Melatih Guru Non Tech Savvy Agar Makin Mengenal Teknologi

Pandemi Covid 19 memaksa sekolah menerapkan teknologi dalam pelaksanaan proses mengajar. Namun, di tengah tuntutan zaman agar sekolah dan guru mengadopsi teknologi, mayoritas guru di Indonesia ternyata tidak siap dengan penggunaan teknologi, karena itu perlu adanya edukasi untuk mengatasi guru yang gaptek atau kurang memahami teknologi.

Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tahun 2020 menyebutkan, tidak sampai 50% dari total guru yang terdaftar di kementerian yang memiliki kompetensi atau menguasai bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Saat melakukan pembelajaran daring, guru yang tidak menguasai teknologi jelas menghadapi tantangan lebih besar dibandingkan guru yang memiliki kompetensi di bidang teknologi. Sejumlah penelitian menyebutkan, guru yang tidak terbiasa dengan teknologi cenderung lebih mudah stres. 

Guru yang gaptek juga tidak dapat menyampaikan materi pelajaran secara maksimal, sementara para murid yang diajar oleh guru dengan kompetensi teknologi dapat mendapatkan nilai yang jauh lebih baik saat pandemi.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Dimulai, Ini yang Harus Dipersiapkan Guru dan Orang Tua

4 Alasan Mengapa Jumlah Guru Gagap Teknologi Sangat Besar

Ada begitu banyak alasan yang melatarbelakangi rendahnya kompetensi guru Indonesia di bidang teknologi. Masalahnya merentang dari persoalan akses terhadap teknologi dan komunikasi hingga tidak adanya keinginan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Nah, berikut ini merupakan beberapa di antara alasan tersebut dan penjelasannya:

1. Tidak Mendapatkan Akses yang Cukup

Alasan utama rendahnya kompetensi teknologi di kalangan para pendidik adalah minimnya akses terhadap teknologi. Terlebih di sekolah yang tidak memiliki kemampuan finansial memadai. Teknologi menjadi barang yang sulit untuk dipelajari.

2. Malas Mempelajari Teknologi Baru

Ternyata masih banyak guru yang malas mempelajari teknologi pendidikan. Alasan utamanya karena guru tidak mengetahui atau tidak mau mengetahui banyaknya keuntungan yang diperoleh jika menguasai teknologi.

3. Tidak Memiliki Pembimbing

Alasan lain yang membuat guru gaptek cukup banyak adalah minimnya pembimbing yang mampu mentransformasi pengetahuan teknologi ke para guru yang masih gaptek. Padahal, akses mereka pada teknologi cukup baik. Ketersediaan alat alat teknologi pendidikan pun jadi terasa mubazir.

4. Koneksi Internet yang Buruk

Alasan lain yang membuat rendahnya kompetensi guru terhadap teknologi adalah koneksi internet yang buruk. Meski memiliki peralatan yang canggih, kemampuan guru mengoperasikannya sangat rendah karena tidak didukung koneksi internet.

Baca Juga: Dari Pedagogik Hingga Sosial, Ini Kompetensi yang Harus Dimiliki Guru Profesional

Mengapa Guru Harus Menguasai Teknologi?

Penggunaan teknologi seperti video interaktif, Augmented Reality (AR) hingga robot terbukti dapat meningkatkan minat siswa, membuat kelas lebih hidup dan mengurangi tingkat gangguan dari para siswa.

Penggunaan teknologi juga dapat membantu guru mengembangkan rencana ajar, menerapkan metode mengajar yang lebih personal hingga membantu murid menguasai skill yang dibutuhkan dunia kerja, yakni penggunaan perangkat teknologi. Berikut ini merupakan sejumlah penjelasan yang mengharuskan guru menguasai teknologi pendidikan.

1. Teknologi adalah Masa Depan

Meskipun pandemi Covid 19 pada akhirnya akan berlalu, teknologi pendidikan tidak akan hilang. Teknologi merupakan masa depan di mana semua aspek kehidupan akan terintegrasi dengannya. Untuk itu, langkah yang paling bijak bagi setiap guru adalah dengan menguasainya agar Anda dapat tetap relevan dan kompetitif dibandingkan dengan guru lainnya.

2. Pembelajaran Online Masih Relevan

Meski pemerintah tengah mengupayakan agar sekolah kembali mengadakan kelas tatap muka, banyak kalangan memprediksi kelas online tetap akan diterapkan di masa depan. Metode blended learning yang memadukan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring akan menjadi alternatif.

3. Murid Lebih Fokus dan Terlibat dalam Kelas

Salah satu kendala pembelajaran online adalah murid yang tidak terlibat aktif atau tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian membuktikan, guru yang menguasai teknologi dan mampu menyajikan materi pelajaran menggunakan perangkat digital seperti gadget dan aplikasi akan lebih disukai murid.

Cara Mengatasi Guru Gaptek

Jika Anda adalah administrator atau petinggi sekolah yang ingin meningkatkan kompetensi guru di bidang teknologi pendidikan, berikut ini sejumlah tips yang dapat Anda adaptasi untuk membantu para guru yang masih kesulitan dengan teknologi pendidikan.

Bentuk Tim Teknologi untuk Transfer Pengetahuan

Mempelajari teknologi baru bisa membuat kita stres. Memiliki tim yang siap sedia membantu guru yang mengalami kesulitan, baik saat mengoperasikan device maupun mempelajari aplikasi akan sangat membantu mengurangi rasa tidak nyaman. Anggota tim ini bisa terdiri dari guru, staf non guru hingga kepala sekolah.

Belajar Secara Bertahap

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat mengenalkan teknologi pada ‘orang baru’ adalah memberikan terlalu banyak informasi dalam waktu singkat. Para guru yang tidak terbiasa dengan teknologi akan kewalahan, hilang rasa percaya diri bahkan stres. Tim teknologi dapat memberi solusi dengan membuat silabus. Guru pun bisa belajar secara bertahap sesuai porsi yang telah ditentukan.

Pastikan Guru Memiliki Peralatan yang Memadai

Sebelum memulai sesi belajar, pastikan jika para guru memiliki device dengan spesifikasi yang cukup untuk menjalankan aplikasi-aplikasi pendidikan. Pasalnya, tanpa kesempatan untuk melakukan praktek dan membuat diri familiar dengan gadget, guru akan kesulitan menguasai teknologi.

Mengikuti Pelatihan dan Seminar

Jika jumlah guru dan staf yang dapat dibentuk menjadi tim teknologi terbatas atau tidak ada sama sekali, salah satu cara paling mudah untuk meningkatkan kompetensi guru di bidang pendidikan adalah melalui pelatihan dan seminar. 

Saat ini ada banyak seminar dan pelatihan yang dibuat oleh penyedia device maupun aplikasi pembelajaran untuk membantu guru yang gaptek mengadaptasi teknologi dalam kegiatan mengajarnya.

Baca juga: Cara Guru Menjaga Silaturahmi dengan Rekan Sejawat di Tengah Pandemi

Menggunakan Jelajah Ilmu

Saat melakukan pembelajaran online, guru yang tidak terlalu familiar dengan teknologi sekalipun akan sangat terbantu jika didukung oleh sebuah Learning Management System (LMS) yang menyediakan sejumlah kebutuhan guru mulai dari bank materi yang menyediakan akses terhadap video pembelajaran, e-book dan materi digital lainnya, assessment tools, tools komunikasi hingga video conference dalam sebuah platform saja.

Untungnya, Acer bekerja sama dengan mySecondTeacher (mysecondteacher.com) memiliki solusi komprehensif untuk dunia pendidikan, Jelajah Ilmu, yang secara terintegrasi menggabungkan LMS standard international yang diadopsi ke bahasa dan kurikulum Indonesia, materi pembelajaran e-book, video interaktif dan bank soal, serta media komunikasi antar pihak dalam 1 platform terpadu.

Jelajah Ilmu memberikan kemudahan bagi pelaku pendidikan seperti kepala sekolah, guru, murid, juga orang tua dalam proses transformasi pembelajaran era baru sehingga dapat meningkatkan pengalaman akademis, baik secara online maupun tatap muka dan tentu saja membantu guru tidak gaptek lagi dengan teknologi.  Jelajah Ilmu dapat diakses di situs jelajahilmu.com

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya