21 April 2021

Bagaimana Cara Mendampingi Murid Belajar Mandiri

Keterampilan belajar mandiri murid dapat dikembangkan dengan bimbingan guru. Hal tersebut dibutuhkan dalam situasi pembelajaran jarak jauh seperti sekarang. Memang, sulit bagi guru untuk terus memonitor murid belajar secara mandiri di rumah. Maka dari itu, perlu adanya bimbingan yang dapat memberi semangat murid demi menentukan keberhasilan belajarnya.

Bimbingan tak hanya dari guru, tapi juga dari para orang tua, termasuk orang tua yang juga bekerja dari rumah sekaligus harus mendampingi anak dalam proses belajar di rumah. Nah, agar semua bisa efektif, dibutuhkan tips mendampingi murid agar bisa belajar secara mandiri di rumah.

Bagaimana guru dan orang tua mendampingi murid belajar mandiri di rumah? Berikut tipsnya.

1. Membuat menu belajar

belajar-mandiri-membuat-menu

Belajar memiliki waktu tersendiri dan harus diatur. Belajar memang penting, tapi jangan lupa bahwa murid juga butuh istirahat. Maka dari itu, perlu dibuat menu belajar. Hal ini butuh dukungan dari guru dan orang tua untuk membuatnya teratur agar murid tidak merasa jenuh dan stress.

Menu belajar ini mencakup daftar pelajaran tiap harinya, baik sesuai jadwal sekolah atau pelajaran lain yang lebih prioritas. Perlu diperhatikan, ketika masa pembelajaran daring, waktu belajar di rumah tidak harus sama dengan waktu belajar di sekolah. Yang terpenting, proses dan tugas belajar harus disesuaikan dengan kondisi anak dan lingkungan di rumah.

2. Membimbing murid untuk dapatkan jawaban

Ketika guru memberikan soal, murid dituntut untuk memberikan jawaban yang tepat. Namun, alih-alih soal nilai, guru sebenarnya lebih mengharapkan pembelajaran dari soal yang diberikan. Makanya, tak heran jika ada beberapa guru yang memberikan beberapa sarana, seperti situs web atau buku materi demi murid mendapatkan pembelajaran lain di luar jawaban atas soal yang diberikan.

Sekalipun ada murid yang memberikan jawaban kurang tepat, guru terus membimbing mereka untuk mendapatkan jawaban pada kesempatan kedua atau ketiga. Hal ini bisa memicu diskusi dan berpikir kritis sehingga membuat murid lebih semangat, puas pada hasilnya, dan memiliki cara pandang berbeda dalam mengolah sebuah informasi.

3. Menetapkan Kelompok Belajar

belajar-mandiri-kelompok

Murid dapat saling berbagi ilmu ketika melakukan kerja kelompok. Dengan catatan, guru bisa menetapkan kelompok belajar yang tepat. Salah satunya, menempatkan murid yang aktif dengan murid yang pemalu. 

Saat guru berada di dalam kelas, guru bisa berkeliling untuk mengamati apa yang mereka lakukan dan mendorong mereka untuk saling membimbing. Namun, bagaimana dengan kelas online? Tentu, kelompok belajar juga masih menjadi salah satu solusi untuk mendorong murid belajar secara mandiri dan membiasakan ruang diskusi dalam menemukan jawaban.

4. Menekankan Literasi Sebagai Dasar Pembelajaran

Guru juga harus memberikan pemahaman bahwa membaca dan menulis bukan sekadar keterampilan, tapi juga sebagai dasar dari hampir semua pembelajaran akademis. Ketika murid mengalami peningkatan dari segi kebiasaan membaca dan menulis, akan ada perubahan signifikan pula di hampir setiap kelas lainnya.

Literasi dalam proses pembelajaran menjadi sarana murid menambah pengetahuan baru. Dengan kebiasaan membaca dan menulis, murid dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga daya nalarnya berkembang dan berpandangan luas yang akan bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.

Baca juga: 6 Website Kursus Online untuk Memaksimalkan Belajar

5. Memberikan Game Edukatif

belajar-mandiri-game-edukatif

Ingin membuat murid bersemangat saat belajar di rumah? Anda bisa menggunakan game edukatif sebagai selingan mereka belajar. Bagi guru, Anda bisa memberikan game yang menuntut murid mendapatkan jawaban atau pemecahan masalah yang kreatif dan memicu pemikiran kritis.

Pemberian game edukatif bisa dilakukan per orang atau per kelompok. Jika per orang, tujuannya tentu hanya melatih kemandirian dan kejujuran. Sementara jika berkelompok, tujuannya melatih kerjasama dan mendorong diskusi antar murid serta keaktifan belajar. 

Sementara bagi orang tua, Anda bisa mengajak anak melakukan berbagai permainan edukatif di rumah pada waktu istirahat belajar, seperti puzzle warna atau permainan lainnya untuk memberikan hiburan yang menyenangkan. Pendampingan tersebut akan mendapatkan suasana belajar yang berbeda.

6. Menerima Variasi Gaya Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, murid cenderung dihadapkan pada situasi yang sama dan serupa setiap harinya. Namun, ada hal berbeda pada kegiatan belajar di rumah. Guru dapat memperkenalkan variasi belajar sesuai dengan kenyamanan masing-masing dan tetap bertanggung jawab.

Misalnya, sebagian murid lebih mudah mengingat materi pelajaran dengan mendengarkan, ada juga yang membutuhkan ilustrasi, atau ada pula murid yang butuh praktik. Sebagai guru, membuat mereka tetap nyaman dengan gaya belajarnya masing-masing menjadi keharusan. Hal ini juga berlaku pada orang tua untuk mengenali gaya belajar anak. Untungnya, teknologi yang mendukung pendidikan kini makin banyak dan membuat semuanya lebih mudah.

7. Membiasakan Penilaian Antar Teman

Melatih dan membiasakan murid untuk saling memeriksa tugas dapat membangun terciptanya suasana belajar mandiri. Hal ini bisa diterapkan dalam tugas kelompok. Misalnya, sebelum tugas kelompok diberikan kepada guru, antar anggota kelompok wajib saling memeriksa satu sama lain untuk menghindari kesalahan. Sehingga dalam satu tugas, guru akan memberikan dua nilai dari pekerjaan mandiri dan kelompok.

Kegiatan ini juga bisa dilakukan pada saat belajar online di rumah saat ini. Dengan akses Google Dokumen, murid bisa saling berkolaborasi dan memberikan komentar.

Baca juga: 6 Manfaat LMS untuk Pembelajaran Masa Kini

8. Memberi Nilai sebagai Umpan Balik

Terkadang, skor atau nilai bisa menjatuhkan semangat murid jika tidak sesuai harapan. Alih-alih menilai tugas murid, guru dapat mencantumkan catatan atau memberikan mereka masukan. Hal ini bisa menjadi cara efektif untuk menjaga semangat belajar siswa.

Jika memang skor atau nilai dibutuhkan, guru bisa menyoroti usaha murid dalam mengerjakan tugas. Memang, skor itu menjadi standar penilaian, tapi bukan satu-satunya. Pembelajaran yang didapat juga lebih penting bagi murid dalam studi kedepannya. Maka dari itu, pemberian skor pada usaha mereka bisa memicu semangat bahwa proses yang mereka lewati itu berharga dan layak dikerjakan.

9. Melakukan Refleksi Bersama dengan Jurnal Belajar

Jurnal belajar dapat memberi guru gambaran apa yang sedang dialami oleh murid selama belajar mandiri dari rumah. Hal ini juga membantu orang tua dalam memahami gaya belajar anak dan mengetahui apa kebutuhannya.

Catatan tersebut juga memberi kesempatan murid untuk melihat kembali apa yang telah dipelajarinya, apa yang ingin dipelajari, dan bagaimana caranya belajar. Bila tak mungkin mengisinya setiap hari, jurnal tersebut dapat dikumpulkan beberapa hari sekali. Jurnal ini juga memberi insight guru dalam menerapkan beberapa variasi dan inovasi kegiatan belajar.

10. Menerapkan Kedisiplinan

Tips yang paling utama dari strategi mendampingi murid belajar mandiri adalah kedisiplinan. Untuk orang tua, Anda bisa menerapkan peraturan kapan harus mulai belajar, istirahat, melanjutkan belajar, makan, dan beribadah. Diskusikan dengan anak tentang pembagian waktu tersebut dan apa yang bisa diterapkan bersama.

Dengan adanya pemberlakuan disiplin ini, harapannya kegiatan belajar mengajar di rumah menjadi efisien. Anak juga bisa berlatih belajar mandiri dan bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan.

Baca juga: Mengenal Pembelajaran Blended Learning, Seperti Apa?

Memang, bukan hal mudah mendampingi murid belajar mandiri. Bagi orang tua dan guru, pastikan bahwa kondisi Anda dalam situasi yang baik atau tidak stres sebelum mendampingi mereka belajar. Sehingga proses belajar mengajar dapat tersampaikan dengan baik. 

Pada kondisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), belajar mandiri merupakan salah satu cara untuk menjaga semangat murid menuntut ilmu. Keterampilan ini tak dapat dibangun dalam semalam, tapi bekal yang diperoleh murid dari bimbingan guru dan orang tua dapat terus dikembangkan dalam studinya di masa depan.

Bagikan Artikel

Artikel Lainnya